tirto.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Komisi C, Cinta Mega menjadi perbincangan publik usai sebuah video beredar menampilkan dia yang diduga sedang bermain judi slot pada saat mengikuti rapat paripurna Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) pada Kamis (20/7/2023).
Menanggapi kejadian itu, Cinta Mega menampik bahwa yang dia mainkan adalah judi online slot akan tetapi ketika itu dia sedang memainkan game Candy Crush.
Cinta Mega mengaku bahwa dia memainkan game itu untuk membunuh rasa bosan karena penundaan waktu rapat yang membuatnya harus menunggu.
Akan tetapi, pengakuan yang diberikan Cinta Mega itu tampaknya sulit dipercaya. Pasalnya, dalam video yang beredar, terlihat cukup jelas di atas meja Cinta Mega terdapat sebuah tablet yang diletakkan menghadap dirinya sedang menunjukkan perputaran slot judi online.
Kejadian ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, salah satunya dari Husin Alwi Shihab, dia memberikan komentarnya di akun Twitter pribadinya @HusinShihab.
“Ini bukan Candy Crush, tapi judi online. Kok bisa anggota dewan main slot ditengah rapat paripurna? Gak punya rasa malu sama sekali, pake tablet pula ibu itu mainnya. Yg model begini ini wajib di PAW min @PDI_Perjuangan,” tulis akun @HusinShihab pada Kamis (20/7/2023).
Cinta Mega lahir di Jakarta pada 7 September 1963. Dia mempunyai gelar pendidikan bidang ekonomi. Cinta Mega memiliki suami bernama Stanny Rompas, keduanya memiliki tiga orang anak, mereka adalah Syarif Peter Rompas, Angelica Maria Rompas, dan Daniel Rompas.
Di ranah politik dia mengawali dengan menjadi kader PDI Perjuangan, tercatat dia pernah menjadi Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan wilayah DKI Jakarta.
Kemudian, dia pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Kesra dan Pemberdayaan Perempuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) wilayah DKI Jakarta.
Selanjutnya Cinta Mega menjejaki ranah legislatif, dia berhasil menduduki kursi DPRD DKI Jakarta pada periode Pemilu sebelumnya, kala itu dia menjadi bagian dari Komisi E.
Lalu, dia kembali maju menjadi calon DPRD DKI Jakarta Dapil 9 Jakarta Barat A pada Pemilu 2019. Hasilnya, dia kembali dipercaya menjadi wakil rakyat, dan menjadi bagian dari Komisi C DPRD DKI Jakarta.
Komisi C atau Bidang Keuangan mempunyai tugas dalam pengelolaan keuangan daerah, pelayanan pajak, retribusi perbankan, aset daerah, aset milik daerah, perusahaan daerah, badan pengelola, perusahaan patungan.
tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis FallahndaPenulis: Balqis FallahndaEditor: Dipna Videlia Putsanra
Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Cinta Mega kini menjadi sorotan usai terekam sedang bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato pejabat Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APDB Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, pada Kamis (20/7/2023). Memangnya Cinta Mega dari partai apa?
Dalam sebuah video viral yang telah beredar terlihat Cinta Mega yang sedang menatap layar tablet. Tabletnya memperlihatkan permainan mirip Candy Crush. Namun, banyak yang menduga game tersebut merupakan judi slot online.
Sebagai informasi, rapat paripurna tersebut dihadiri oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono itu disebutnya baru mulai pukul 15.00 WIB dari jadwal semula pukul 13.00 WIB. Terlihat Cinta Mega menayangkan game sejak pukul 14.00 WIB. Rapat tersebut hening karena mikrofon salah satu anggota DPRD DKI Jakarta yang lain bermasalah dan tengah diperbaiki. Cinta pun bertegur sapa dengan anggota yang lain.
Lantas siapa sebenarnya Cinta Mega ini? Berikut profil singkatnya.
Baca Juga: Percaya Cinta Mega Tak Main Judi Slot Saat Rapat Paripurna DPRD DKI, PDIP: Biar Urusan Dia dan Tuhan
Profil Cinta Mega dan Tuduhannya Bermain Game Saat Rapat
Cinta Mega adalah seorang politikus yang menjadi salah satu dari 25 anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 9 Jakarta Barat. Dia tergabung dalam Komisi C yang fokus pada urusan keuangan, yang meliputi pengelolaan keuangan daerah, pelayanan pajak, retribusi perbankan, aset daerah, aset milik daerah, perusahaan daerah, badan pengelola, dan perusahaan patungan.
Lahir di Jakarta pada tanggal 7 September 1963. Cinta Mega juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi. Dia telah mengemban berbagai jabatan, termasuk menjadi Anggota Komisi E, Wakil Ketua Komisi C, Wakil Ketua Bidang Kesra dan Pemberdayaan Perempuan DPP DKI Jakarta, dan Bendahara DPC Jakarta Barat.
Atas tuduhannya bermain judi online, Cita Mega justru membantahnya dan ia mengaku bahwa sedang bermain game Candy Crush. Ia pun menjelaskan bahwa ia bermain game sebelum rapat paripurna dimulai. Lebih lanjut, Cinta Mega memiliki bukti bahwa ia mendengarkan pemaparan paripurna dan berjanji akan membagikan bukti-bukti yang membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Demikian ulasan mengenai siapa Cinta Mega yang merupakan politisi ketahuan bermain game saat rapat paripurna.
Baca Juga: Terciduk Main Game saat Rapat, Ini Kontroversi Cinta Mega yang Pernah Dipanggil KPK
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
DPD PDIP DKI Jakarta memecat Cinta Mega dari anggota DPRD DKI, buntut bermain game di dalam ruang rapat paripurna. PDIP DKI yakin kejadian Cinta Mega tak akan mempengaruhi elektabilitas partai pada Pemilu 2024.
"Ya enggak (mempengaruhi elektabilitas partai) lah. Ini kan individu saja. Setiap partai juga ada anggotanya yang melanggar," kata Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Widjajakepada wartawan, Rabu (26/7/2023).
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menekankan kejadian Cinta Mega dijadikan pembelajaran bagi seluruh kader. Sebagai pejabat publik, kata dia, para anggota DPRD tak boleh melakukan perbuatan tak etis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru ini lah kita undang seluruh ketua cabang, Ketua, sekretaris dan bendahara DPC se-DKI Jakarta agar ini kita jadikan pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa di ruang publik, kita sebagai pejabat publik tidak boleh berbuat yang kurang etis," ujar Gembong.
Di sisi lain, Gembong juga meyakini kejadian ini tak mempengaruhi elektabilitas partai. Dia justru berharap kejadian ini menjadi pemicu semangat kader PDIP DKI Jakarta bekerja maksimal memenangkan partai di wilayah masing-masing
"InsyaAllah kalau kita benar, inshaAllah enggak (pengaruh)," jelasnya.
"InsyaAllah enggak. Kalau ini kuncinya kinerja. Kinerja partai kita genjot, dengan menghadirkan seluruh pengurus partai se-DKI Jakarta.
Harapannya menjadi pembelajaran sekaligus pemicu untuk teman teman bekerja maksimal memenangkan partai di wilayah masing-masing," sambung dia.
Sebagaimana diketahui, PDIP DKI Jakarta menggelar rapat pleno menentukan nasib Cinta Mega, yang diduga bermain slot di dalam ruangan rapat paripurna. PDIP DKI Jakarta memutuskan memecat Cinta Mega dari jabatan anggota DPRD DKI Jakarta.
Adi Wijdaja sebelumnya mengatakan pihaknya sepakat melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap Cinta. Pihaknya bakal mengirimkan surat PAW kepada DPP PDIP.
"Tadi kita rapat pleno karena segala sesuatu keputusan kita biasa melalui rapat pleno ini. Selesai rapat pleno kita memberikan sanksi berupa PAW," kata Adi kepada wartawan, Selasa (25/7).
"Nanti kita akan kirimkan surat PAW tersebut kepada DPP Partai," sambung dia.
Adi memastikan surat tersebut akan dikirimkan pada malam hari ini. Tak hanya itu, pihaknya juga memastikan tak akan mencalonkan Cinta Mega sebagai legislator pada Pemilu 2024.
Adi juga memandang pemeriksaan tablet milik Cinta Mega tak lagi perlu dilakukan. Sebab, Cinta dianggap sudah bukan kader PDIP lagi. Meski begitu, status keanggotaan Cinta Mega akan ditentukan oleh DPP PDIP.
"Tidak perlu. Kita sudah pecat kok. Cukup kan? Ending-nya itu. Apa pun yang dilakukan konsekuensinya ya itu. Setiap manusia siapa pun itu, termasuk Anda, melakukan sesuatu pasti ada konsekuensinya. Ya udah ini konsekuensi," tegasnya.
"Nanti biar DPP partai yang memutuskan (keanggotaan Cinta Mega di partai)," tambah dia.
Simak Video 'Cinta Mega Dipecat Imbas Main Slot Saat Rapat':
[Gambas:Video 20detik]
© 2005 Universal Music Sdn Bhd
℗ This Compilation ℗ 2005 Universal Music Sdn Bhd
© 2009 Universal Music Ltd. (Malaysia branch)
℗ 2009 Universal Music Ltd. (Malaysia branch)
© 2009 Universal Music Ltd. (Malaysia branch)
℗ 2009 Universal Music Ltd. (Malaysia branch)
Is your network connection unstable or browser outdated?